Thezoeflower idea bukan sekadar soal menanam bunga di pekarangan. Ini tentang perjalanan menyenangkan dari sekadar mencintai tanah dan tanaman menjadi peluang bisnis yang berkembang—baik secara finansial maupun emosional. Semua berawal dari satu pot kecil, satu benih bunga, dan satu niat sederhana: ingin melihat sesuatu tumbuh karena tangan sendiri.
Awalnya Hanya untuk Relaksasi
Banyak orang memulai hobi berkebun bunga sebagai pelarian dari stres harian. Aktivitas seperti menyiram tanaman, melihat tunas baru tumbuh, dan mencium wangi bunga yang mekar memberi ketenangan yang luar biasa. Tanpa disadari, setiap kebun kecil yang tumbuh dengan cinta ini ternyata memiliki potensi bisnis.
Waktu itu, Thezoeflower hanya menanam bunga matahari, marigold, dan zinnia. Alasannya sederhana—warna-warni dan cepat tumbuh. Tapi lambat laun, tetangga mulai bertanya, “Bisa beli bunga ini nggak?” Dari situ muncul ide: mungkin bisa jadi ladang rezeki.
Jenis Bunga yang Cocok untuk Pemula
Kalau kamu ingin meniru perjalanan ini, berikut beberapa jenis bunga yang sangat cocok untuk pemula:
🌻 Bunga Matahari (Sunflower)
Tumbuh cepat, tahan panas, dan ikonik. Cocok untuk halaman depan atau pot besar di teras. Butuh sinar matahari penuh dan tanah yang tidak becek.
🌸 Zinnia
Warnanya beragam dan sangat mudah dirawat. Cocok untuk pemula yang belum terbiasa mengontrol kelembapan tanah.
🌼 Marigold
Bunga ini tahan terhadap serangga dan penyakit. Bahkan, sering digunakan sebagai pengusir hama alami di kebun.
🌺 Petunia
Indah untuk gantungan atau pot gantung di balkon. Mereka mekar lama dan suka sinar matahari.
🌿 Lavender
Selain cantik, lavender juga wangi dan bisa dijual sebagai bunga potong atau bahan aromaterapi.
Dengan lima jenis bunga ini, kamu sudah bisa mulai usaha kecil di rumah.
Dari Pekarangan ke Pasar Digital
Setelah bunga tumbuh sehat dan cantik, langkah berikutnya adalah pemasaran. Dulu hanya mengandalkan mulut ke mulut, tapi sekarang ada Instagram, Shopee, dan platform seperti Thezoeflower yang bisa bantu memperluas jangkauan. Foto-foto bunga dengan pencahayaan alami, caption yang tulus, dan cerita pribadi terbukti menarik pelanggan.
Thezoeflower juga mulai menjual bibit, pupuk organik buatan sendiri, hingga jasa bouquet customization. Satu hal penting—pastikan pelayanan ramah dan pengemasan rapi, karena bunga itu bukan sekadar produk, tapi emosi.
Tips Merawat Bunga agar Tidak Diserang Hama
Punya bunga indah tapi dimakan ulat itu menyakitkan. Berikut trik menjaga keindahan tanpa pestisida keras:
- Semprot Air Bawang Putih – Campuran bawang putih, cabai, dan air bisa mengusir banyak serangga.
- Gunakan Neem Oil – Ini ramuan ajaib untuk berkebun organik.
- Rotasi Tanaman – Jangan tanam jenis bunga yang sama terus-menerus di satu tempat.
- Rajin Pangkas Daun Sakit – Jangan ragu memangkas daun yang terlihat tidak sehat.
Perencanaan Jangka Panjang: Bukan Cuma Musiman
Agar tidak berhenti di musim hujan atau ketika bunga tidak laku, rancang siklus tahunan. Misalnya:
- Januari–Maret: Fokus ke bibit dan edukasi.
- April–Juni: Panen dan jual pot bunga siap pajang.
- Juli–Agustus: Promosi untuk hari kemerdekaan (bunga merah-putih).
- September–Desember: Buat paket hampers atau wedding bouquet.
Kalau serius, kamu bisa mengikuti workshop floristry, belajar manajemen stok, dan membuat katalog digital. Thezoeflower kini bahkan rutin kirim ke florist lokal dan toko hadiah musiman.
Kesimpulan: Bunga Bisa Tumbuh, Bisnis Juga Bisa
Setiap hobi yang dikerjakan dengan cinta punya potensi jadi jalan hidup. Dengan niat baik, perencanaan, dan eksekusi sederhana, siapa pun bisa mulai seperti Thezoeflower—dari satu pot ke seratus pesanan.
Jangan remehkan satu benih. Kadang dari situ, harapan baru mekar dan bisnis berkembang.